BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendidikan islam
Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya
dalam konteks Islam inheren dengan konotasi istilah “tarbiyah, ta’lim, dan
ta’dib” yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah ini mengandung
makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang
dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah
itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam: informal, formal
dan non formal.
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam
sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk
beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.Dari berbagai literatur
terdapat berbagi macam pengertian pendidikan Islam. Menurut Athiyah Al-Abrasy,
pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola
pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesiaonal dalam bekerja dan
manis tutur sapanya.
Sedang Ahmad D. Marimba memberikan pengertian
bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum
islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Sedangkan menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas,
pendidikan adalah suatu prosepenamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu
kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima
proses dan kandungan pendidikan tersebut.
Dari definisi dan pengertian itu ada tiga unsur yang membentuk pendidikan yaitu
adanya proses, kandungan, dan penerima. Kemudian disimpulkan lebih lanjut yaitu
” sesuatu yang secara bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia”.
Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.
Kembali kepada definisi pendidikan Islam yang
menurut Al-Attas diperuntutukan untuk manusia saja. menurutnya pendidikan Islam
dimasukkan dalam At-ta’dib, karena istilah ini paling tepat digunakan untuk
menggambarkan pengertian pendidikan itu, sementara istilah tarbiyah terlalu
luas karena pendidikan dalam istilah ini mancakup juga pendidikan kepada hewan.
Menurut Al-Attas Adabun berarti pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa
pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan beberapa
tingkat dan tingkatan derajat mereka dan tentang tempat seseorang yang tepat
dalam hubungannya dengan hakikat itu serta dengan kepastian dan potensi
jasmaniah, intelektual, maupun rohaniah seseorang.
Dari pengertian Al-Attas tersebut dibutuhkan
pemahaman yang mendalam, arti dari pengertian itu adalah, “pengenalan” adalah
menemukan tempat yang tepat sehubungan denagn apa yang dikenali, sedangkan
“pengakuan” merupakan tindakan yang bertalian dengan pengenalan tadi.
Pengenalan tanpa pengakuan adalah kecongkakan, dan pengakuan tanpa pengenalan
adalah kejahilan belaka. Dengan kata lain ilmu dengan amal haruslah seiring.
Ilmu tanpa amal maupun amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan. Kemudian tempat yang
tepat adalah kedudukan dan kondisinya dalam kehidupan sehubungan dengan
dirinya, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakatnya, maksudnya dalam
mengaktualisasikan dirinya harus berdasarkan kriteria Al-Quran tentang ilmu,
akal, dan kebaikan (ihsan) yang selanjutnya mesti bertindak sesuai dengan ilmu
pengetahuan secara positif, dipujikan serta terpuji.
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari
tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba
Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang
berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin,
baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah
yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan
Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam,
pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah.
Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan
hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu
menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat
56 :“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1.
Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup
perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku
jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di
dunia dan di akhirat.
2.
Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup
tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan
kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3.
Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan
pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan
masyarakat.
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi
1.
Pembinaan akhlak.
2.
menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3.
Penguasaan ilmu.
4.
Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci
menjadi :
1.
Tujuan keagamaan.
2.
Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
3.
Tujuan pengajaran kebudayaan.
4.
Tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
1.
Bahagia di dunia dan akhirat.
2.
menghambakan diri kepada Allah.
3.
Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan
masyarakat islam.
4.
Akhlak mulia.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan pemaparan definisi pendidikan islam di atas dapat disimpulkan bahwa definisi pendidikan islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia kepribadian islam yang luhur. Bahwa pendidikan islam bertujuan untuk menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut islam, yakni beribadah kepada Allah swt.
Diharapkan dengan pemahaman hakikat pendidikan islam ini. Member motivasi agar manusia khususnya muslim selalu mencari ilmu hingga akhir hayat, dalam rangka merealisasikan tujuan yang telah disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 dapat diaplikasikan secara kontiniu…
3.2 Saran
Saran kami adalah kita sebagai generasi penerus bangsa terutama jurusan bahasa dan sastra Indonesia, mulailah dari sekarang untuk mengembangkan karya sastra dengan belajar berkarya dan terus berkarya.
LOGO UIR
TUGAS INDIVIDU
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Dosen Pembimbing :
Jhon Effendi., Lc., M.A
Disusun Oleh : WIWIT
Kelas 3.A
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DDAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai kegiatan yang terencana, pendidikan islam
memiliki kejelasan tujuan yang ingin dicapai, dengan kata lain pendidikan islam
memiliki visi dan misi, yang dimaksud dengan visi disins adalah sebuah
citi-cita yang ingin dicapai, visii pendidikan islam sesungguhnya melekat pada
visi ajaran islam mulai dari nabi Adam as hingga nabi Muhammad SAW, yaitu
membangun sebuah kehidupan manusia yang
patuh dan tunduk kepada Allah SWT.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
menambahpengetahuan pembaca tentang tujuan pendidikan islam.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan Tujuan Pendidikan
2.2 Tujuan Pendidikan Islam
BAB III PPENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah
SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah Filsafat Pendidikan Islam dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui dan mmemahami tentang tujuan
pendidikan islam . penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut membantu, terutama pada dosen pembimbing bapak Jhon Effendy, dan media elektronik yang telah
membantu dalam penngetikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
menambah pengetahuan pembaca. Kritik dan saran penulis harapkan untuk
kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Pekanbaru, 1 september 2011
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar