Saya anak ke 3
dari 4 bersaudara, sedangkan adik masih duduk di kelas: III MTS, kakak yang
paling tua sudah berumah tangga, dia sudah mendapatkan seorang putra bernama
ikram wijhanul amran. Sedangkan ayah saya seorang petani, ibu saya ibu rumah
tangga, anak yang nomor dua sekarang kerja di pabrik sawit, saya sangat sayang
dan bangga kepada ayah dan ibu saya, dia orang yang tak pernah mengeluh, dulu
waktu saya masih duduk di bangku SD.
dulu kami tinggal di tepi sunggai yang jauh
dari rumah warga, ditenggah hutan, kalau hujan turun berulang –ulang rumah kami
kebanjiran, dan ular pun sering melingkar di tiang, ada satu kejadian yang
sangat tak terlupakan, adik saya berenang dihalaman rumah kemudian ada ikan
gabus diangkat dan dia gembira sambil berkata “ maaaaaak? Aris dapat ikaaaaaan”
kami menjerit y allah itu bukan ikan tapi ular, dia liat ketangan lansung di
lemparkan.
Sewaktu adik saya yang paling bungsu masih
berumur 9 bulan, pas mamak pergi mencari kayu kebelakang rumah, sibungsu
menangis terus tidak mau diam, abang saya yang nomor dua lansung mengambil baju
daster ibuk dan memakai jilbab lalu dia menggendong sibungsu sambil menyayikan
nyanyian yang biasa dinyanyikan oleh ibuk. Kami ketawa karna abang yang nomor
dua tu sangat lucu.
Saya, abang yang nomor dua, kakak saya yang paling tua
selalu akur, tapi herannya abang yang nomor dua ini tidak pernah akur sama
sibungsu, bawaanya mau brantem terus, sibungsuh ni emang sangat keras kepala,
mungkin karna dia bungsu x yaaaah…. Hehehehe
Emmmm………… buat ayah dan ibu, makasih banyak x
ya udah mbuat kami bahagia, kebaikan ayah dan ibu selalu ada di hati kami.
Dan buat abang, kakak dan adik sibunsu, aku
sayaaang banget ama kalian semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar